Duh...Masyarakat Jerman Anggap Kurikulum Agama Islam Penyebar Kebencian


Duh...Masyarakat Jerman Anggap Kurikulum Agama Islam Penyebar Kebencian
Bocah Muslim Jerman. Ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Masyarakat Jerman mengkritik kebijakan pemerintah Jerman terkait masuknya pelajaran Agama Islam dalam kurikulum sekolah. Menurut Mereka, kebijakan ini berefek pada penyebaran kebencian terhadap agama lain.

Menanggapi kritik itu, Menteri Pendidikan Jerman mengatakan tidak ada satupun ajaran Islam yang menganjurkan kekerasan pada umat agama lain.. "Tidak ada satu ayat dalam Alquran yang membolehkan pelajar menganiaya pelajar berkeyakinan berbeda," kata dia seperti dikutip rt.com, Jumat (28/10).

Kritik itu bermula saat ditemukan ada oknum guru yang mengajarkan kebencian terhadap siswanya. "Orang Kristen gemar ke disko, minum alkohol dan berbuat zina. Percayalah pada Alquran," demikian klaim temuan masyarakat Jerman.

Kepala Dewan Islam Jerman, Burhan Kesici menilai sebelumnya hubungan antara pemerintah dan masyarakat Jerman  dengan komunitas Muslim dilandasi kecurigaan. Mereka khawatir pemuda Muslim berusaha untuk memberlakukan hukum syariat di Jerman, katanya.

Salah seorang tokoh Gerakan Pax Europa Citizens, Karl Schmidt, menuduh guru Agama Islam mengajarkan kepada muridnya bahwa mereka adalah umat unggul. Ia mengajarkan pula bahwa hukum syariah lebih tinggi daripada hukum Jerman. "Karena itu, mereka berusaha untuk memberlakukan hukum syariat," papar dia.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maziere Senin menyerukan kepada 16 negara bagian untuk memasukkan agama Islam dalam kurikulumnya di sekolah-sekolah. Berbicara di kota Jerman selatan, Nuremberg, ia meminta pemerintah agar menyetujui konsep agama Islam dalam kelas pada tahun depan.

Beberapa negara bagian di Jerman telah lebih dulu memasukkan agama Islam dalam kurikulumnya. Pelajaran itu diajarkan dalam bahasa Jerman oleh guru-guru yang terlatih.

Salah satu kendala utama adalah kekurangan guru agama Islam. Ada sekitar empat juta Muslim yang tinggal di Jerman, termasuk sekitar 2,5 juta adalah orang Turki.

Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan kepada Muslim di negerinya untuk mentaati undang-undang dan bukan hukum syariah. "Sekarang dengan jelas bahwa di Jerman juga ada kaum Muslim. Tetapi yang terpenting adalah untuk memberikan perhatian kepada Islam bahwa nilai yang diajarkan Islam terwakili di dalam UU Jerman," ujar Merkel.

Merkel juga mengatakan bahwa Jerman saat ini membutuhkan seorang imam (pemimpin) dengan pendidikan Jerman dan yang memiliki akar sosial Jerman.

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/11/10/28/ltrqpq-duhmasyarakat-jerman-anggap-kurikulum-agama-islam-penyebar-kebencian

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. S A W E R I G A D I N G - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger